Itu yang ingin aku percakapkan dengan malam
sampai kapan akan kubongkar sepinya dengan tanda tanya?
untuk mencari ruang sunyimu
agar hampanya bisa kuisi dengan selusin rasaku
kadang, aku juga gila mencemari angin dengan tanda seru
ke segala penjuru yang dilintas
demi meminta hembusnya menitip kabar dari namamu
bodohnya lagi, aku sering memaku tanda koma pada pijar fajar,
menghadang paginya
hanya untuk memeriksa mimpimu sebelum kau terjaga
adakah bilik untuk bayangku
di sela ratap tentang perih luka masa lalumu?
aku juga menghamburkan banyak tanda titik
pada sempurna semburat mentari
sebab aku tak ingin mengakhiri puisi tentangmu
tapi bait berikutnya biarlah jadi rahasiaku.....
Seraut cantik yang amat tipis
BalasHapusDilukiskan disebuah kanvas wajah
Yang tidak akan bertahan lama
Sebab semuanya akan musnah
Terkadang wajah itu membuat bangga
Terkadang pula menjadikan kecewa
Terkadang menimbulkan rasa iri
Terkadang menumbuhkan kebencian
Ada sebuah tanya
Yang tidak minta jawabannya
Hanya tindakan nyata
Sebagai jawaban yg diminta
Sudahkah wajah cantik itu disyukuri
Sudahkan dia dibawa kedepan cermin
Diperhatikan dengan seutuhnya
Kemudian bertanya “siapa saya”
Sudahkah wajah cantik itu dilihat lebih dalam
Dibalik sebuah lukisan indah Yang Maha Pencipta
Sudahkah dilihat cermin yg tidak pernah dusta
Memperlihatkan apapun yang ingin dilihat mata
Kemudian, sudahkah ada pinta dalam dada
Didepan cermin kaca yang jujur itu
Dari hati sanubari yang ikhlash
Melantunkan sebuah pinta
“Yaa ALLAH,
sebagaimana Engkau baguskan wajahku,
baguskanlah pula akhlaqku”
http://dolphind66.blogspot.com/2008/12/dibalik-seraut-wajah.html
salam kenal