Aku lupa merindumu hari ini!
bukan karena sukaku telah terkikis
bukan pula aku merajuk
Apa lagi marah...
Aku lupa mencintamu hari ini
tidak karena ada yang lain
tidak pula aku telah berpaling
Apa lagi membenci...
Aku lupa merindumu
bahkan mencintamu
sebab rasaku hari ini
tak cukup menampung iba
untuk mereka yang ditelantarkan penguasa
di tanah yang darahku mengalir pada hitamnya
Biarkan aku menjadi rembulan meski hanya untuk mendekam dalam gerhana, izinkan aku menjadi gemnintang meski mendung selalu mengabutiku, atau relakan aku mengabjad sepi meski huruf-hurufku tak dapat terbaca, apapun itu aku hanya ingin tetap menjadi bagian dari malam dan kegelapannya...di sini, di belantara heningku...
Selasa, 06 Juli 2010
Jumat, 02 Juli 2010
Selipat Harap Yang Nanti Kubawa Mati
Ku tulis lagi tentang rindu
mungkin banyak yang bosan mendiktenya
tapi andai bisa kupadamkan bara ini
pasti takkan kubiarkan asaku melepuh,
mengelupas...
atau langsung meleleh di batas mampuku bertahan
aku tumbalkan diri untuk merinduimu
menunggumu tanpa ambang akhir
menjaga kesetiaan yang dulu kau banggakan
sembari yakinkan hati bila kau akan pulang
tunaikan janji yang kita rahimkan
Selamanya aku untukmu karena kau untukku
kujadikan itu sebagai jimat penjaga teguhku
Bila aku nyaris menyerah
Kini asaku tinggal selipat
terbakar rindu tanpa jeda?
sampai nanti aku mati sebab tak kembalimu
selipat harap ini tetap kubawa
dan kunisankan biar kau tahu
aku pergi tanpa pernah membencimu
karena aku perempuan yang tercipta tuk menunggu
sampai saat dipeluk ajal esok...
[ Untuk seseorang kini entah di mana, yang namanya masih menjadi penjaga hatiku... ]
mungkin banyak yang bosan mendiktenya
tapi andai bisa kupadamkan bara ini
pasti takkan kubiarkan asaku melepuh,
mengelupas...
atau langsung meleleh di batas mampuku bertahan
aku tumbalkan diri untuk merinduimu
menunggumu tanpa ambang akhir
menjaga kesetiaan yang dulu kau banggakan
sembari yakinkan hati bila kau akan pulang
tunaikan janji yang kita rahimkan
Selamanya aku untukmu karena kau untukku
kujadikan itu sebagai jimat penjaga teguhku
Bila aku nyaris menyerah
Kini asaku tinggal selipat
terbakar rindu tanpa jeda?
sampai nanti aku mati sebab tak kembalimu
selipat harap ini tetap kubawa
dan kunisankan biar kau tahu
aku pergi tanpa pernah membencimu
karena aku perempuan yang tercipta tuk menunggu
sampai saat dipeluk ajal esok...
[ Untuk seseorang kini entah di mana, yang namanya masih menjadi penjaga hatiku... ]
Kamis, 01 Juli 2010
Harus Ada Awal Lagi Setelah Akhir
Ketika banyak huruf tercecer di benak...
kuacuhkan,
"aku butuh huruf-huruf gelap
bukan abjad-abjad dungu tak bermakna,"
pikirku angkuh,
mengabaikan yang sungguh perlu ku sentuh
tak ada yang mampu terbentuk
dari ketololan!!
sumber-sumber inspirasi terkunci
dalam perasangka, ragu, putus asa
dan ambisi yang membuta tanpa hitungan
sampai pada bait inipun
aku masih belum mengerti yang kini kutulis,
akan berakhir di mana dan tentang apa!!
lalu, sadar tiba-tiba meneriaki
mestinya bisa kugelapkan yang dungu
lelah mengumpat ketakmampuanku,
letih memaki ketidakberdayaan,
Benar-benar penat tapi tersudut dalam keharusan
yah, harus ada awal lagi setelah akhir agar tak berakhir
meski hanya ini yang mampu terlarik
asal belum menjadi ujung
permulaan yang biasa tetap akan ku syukuri!!!
kuacuhkan,
"aku butuh huruf-huruf gelap
bukan abjad-abjad dungu tak bermakna,"
pikirku angkuh,
mengabaikan yang sungguh perlu ku sentuh
tak ada yang mampu terbentuk
dari ketololan!!
sumber-sumber inspirasi terkunci
dalam perasangka, ragu, putus asa
dan ambisi yang membuta tanpa hitungan
sampai pada bait inipun
aku masih belum mengerti yang kini kutulis,
akan berakhir di mana dan tentang apa!!
lalu, sadar tiba-tiba meneriaki
mestinya bisa kugelapkan yang dungu
lelah mengumpat ketakmampuanku,
letih memaki ketidakberdayaan,
Benar-benar penat tapi tersudut dalam keharusan
yah, harus ada awal lagi setelah akhir agar tak berakhir
meski hanya ini yang mampu terlarik
asal belum menjadi ujung
permulaan yang biasa tetap akan ku syukuri!!!
Langganan:
Postingan (Atom)