Sabtu, 14 Agustus 2010

Pulanglah, Dik!

Pulanglah dik!
tak perlu jika tak mau pikirkan kami
tapi kau kesayangan ibu
air matanya terlalu banyak untukmu
renungkanlah tentang itu
bila angkuhmu tak juga surut...

Pulanglah dik!
tak usah jika tak mau pedulikan kami
tapi kau putra tunggal
dari pemilik rahim
yang kita panggil ibu!
lebih dari 20 tahun
keringatnya diabdikan untuk hidupmu
sadarilah itu jika aroganmu tak jua melebur...

Di mana kami harus berdiri
di antara kau dan ayah
pada tiap pertengkaran
jika lapang ego tak memberi celah
tuk kami tengahi?

Seperti Ramadhan kemarin,
sesunggukkan ibu
juga terduga tak mampu menahan pergimu...
Shubuh tadi sedunya menyayat ketika sujud
tapi aku ragu bila kau merasa meski berharap!

Ayah tak membencimu...
dia hanya menyayangimu
dengan cara yang tak kau suka
dan seperti itu juga
dia mengasihi kami.

Pulanglah dik!
tanpamu, kami tak mungkin utuh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar